Mentan Blusukan di Kampung Sayur Bausasran

Menteri Pertanian RI, Syahrul Yasin Limpo pada Minggu (8/12) pagi berkesempatan melakukan blusukan ke Kelurahan Bausasran. Kunjungan tersebut dilaksanakan dalam rangka bagian dari Gelar Pangan Lokal berbasis UMKIM yang diselenggarakan Badan Ketahanan Pangan, Kementerian Pertanian.

Dalam kesempatan tersebut, Mentan yang didampingi oleh Wakil Walikota Yogyakarta, Heroe Poerwadi mengapresiasi kerja keras warga masyarakat Bausasran yang berhasil menyulap gang-gang di Bausasran menjadi lorong sayur sehingga Bausasran memperoleh predikat sebagai Kampung Sayur.

“Saya sangat mengapresiasi semangat warga untuk memecahkan persoalan pangan di tengah sempitnya lahan. Karena saya sudah ke sini, tidak boleh mundur lagi, harus lebih baik,” Tuturnya.

Sebagai bentuk apresiasi, Mentan juga berjanji akan memberikan bantuan kepada Kampung Sayur Bausasran dalam bentuk tanaman buah dalam pot (Tambulapot) dan dana.

“Harapan kami dengan bantuan ini Kampung Bausasran lebih bisa berkarya dalam membangun kampung sayur, lebih kreatif agar  melahirkan inovasi baru dalam budidaya tanaman pangan di perkotaan yang hanya memiliki lahan sempit,” imbuh Syahrul yang disambut suka cita warga.

Sementara, Wawali mengatakan, Kampung Sayur Bausasran didasari oleh semangat warga yang tercetu dalam tagline Bausasran Harmoni dan Danurejan Sigrak. Dimulai dengan ide sederhana agar kampung terlihat hijau, asri, serta nyaman huni, kelompok tani dan PKK di Bausasran mulai bergerak menanami gang-gang yang ada di wilayah Bausasaran

“Guyub rukun dan saling bekerjasama telah menjadikan lorong-lorong gang di Bausasran penuh dengan sayur, yang ditanam dalam pot, bekas botol air mineral dan kantong plastic yang ditempelkan di dinding, Hasil dari upaya ini adalah panen sayur yang telah dilakukan dua kali dan terpenuhinya sebagian kebutuhan sayur masyarakat,” ujar Heroe.

Lebih lanjut, Heroe berpesan, bahwa keberlangsungan kampung sayur akan terjaga apabila masyarakat kompak dan mampu merasakan manfaat dari adanya kampung sayur.

“Untuk itu, para pengelola kampung sayur jangan berhenti dalam berkreasi dan berinovasi dalam budidaya tanaman pangan dan lakukan upaya pengolahan pangan pasca panen,” kata Heroe.

Pengelola Kampung Sayur Bausasran, Winaryanti mengatakan, kegiatan bercocok tanam sudah dimulai sejak tahun 2012. Kegiatan tersebut ternyata digemari warga dan bertahan hingga sekarang.

“Ada sekitar seribuan polybag sayur, sebagian besar dimanfaatkan sendiri oleh warga dan sebagian lainnya dijual. Kami di sini ada 16 lorong yang diisi oleh aneka tanaman sayur,” Ungkapnya. (ant)