Wakil Walikota Yogyakarta, buka Kejuaraan bulutangkis antar klub

Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia/PBSI Cabang Kota Yogyakarta bersama KONI Kota Yogyakarta menggelar kejuaraan antar klub se-kota Yogyakarta pada 16 hingga 19 Desember 2019 di GOR SMPN 1 Yogyakarta.

Dalam kejuaraan ini dipertandingkan kelas antara lain tunggal usia dini putra-putri, tunggal anak-anak putra-putri, tunggal pemula putra-putri, tunggal remaja putra, tungga taruna putra, ganda pemula putra-putri, ganda remaja putra, dan ganda campuran remaja. Sistem yang digunakan system gugur dengan sidet sesuai hasil PORDA yang lalu.

Agus Winarto, Ketua Panitia Kejuaraan antar klub menjelaskan, kejuaraan ini sebagai ajang kompetisi tingkat usia diniĀ  hingga remaja yang mempertandingkan 12 kelas dengan 286 peserta dari 16 klub.

"Kejuaraan ini sebagai wahana pembinaan dan pencarian bibit unggul cabang olahraga bulutangkis di Kota Yogyakarta. Dan bagi para juara kami berikan hadiah berupa medali dan uang pembinaan" jelas Agus.

Sementara Ketua KONI Kota Yogyakarta, Tri Joko Susanto, menjelaskan bahwa KONI Kota Yogyakarta bersama Pengurus Cabang organisasi olah raga setiap tahun menggelar kejuaraan olah raga berprestasi di Kota Yogyakarta.

"Dari kejuaraan ini kami berharap akan terseleksi atlet yang memiliki potensi untuk bisa dikembangkan menjadi atlet nasional" ujarnya.

Dari setiap kejuaraan, lanjutnya, para juara kami pantau setiap enam bulan sekali untuk diketahui perkembangannya. Berdasarkan evaluasi perkembangan atlet tersebut akan kita peroleh langkah dan strategi pembinaan yang tepat bagi setiap atlet di Kota Yogyakarta" papar Tri Joko.

Pembukaan Kejuaraan dilakukan oleh Wakil Walikota Yogyakarta, Heroe Poerwadi pada Senin pagi, 16/12 di GOR SMPN 1 Yogyakarta. Dalam pengarahannya Heroe berujar bahwa setiap atlet mengikuti kompetisi semacam ini adalah untuk meraih prestasi terbaik sebagai juara sesuai dengan kelasnya.

"Untuk menjadi juara diperlukan latihan keras dan rutin agar menjadi atlet yang terlatih dan trampil dalam bermain bulu tangkis" katanya.

Menurutnya dalam setiap kejuaraan pasti ada atlet yang menang atau kalah, bagi atlet yang menang janganlah berpuas diri pada hasil yang didapat saat ini namun teruslah belajar untuk menjadi lebih baik lagi.

"Pun demikian bagi atlet yang kalah, jadikan kekalahan ini sebagai momentum instrospeksi, di bagian mana yang menjadi kelemahan yang harus diperbaiki dan dibagian mana yang harus dipertajam potensinya" ujarnya.

Pemkot mengapresiasi pelaksanaan kejuaraan bulu tangkis usia dini hingga remaja ini, harapannya dari Kota Yogyakarta akan lahir atlet bulutangkis yang unggul baik dalam skala nasional maupun internasional.

"Kami yakin melalui kerja keras dan latihan rutin yang terukur maka prestasi tersebut bisa diraih" papar Heroe. (ant)