Warga Lempuyangan Manfaatkan Lahan Kosong Untuk Bercocok Tanam

Ada banyak cara untuk menciptakan suasana kota agar nampak lebih segar dan sejuk. Merias pekarangan dengan menanam sayuran misalnya. Salah satu contoh yang bisa dilihat adalah di kampung Lempuyangan Kecamatan Danurejan Kota Yogya.

Kampung sayur ini adalah buah karya tangan para warganya yang tergabung dalam kelompok tani sumber asri. Saat melintas, di sudut kanan dan kiri gang nampak hijau segar. Berbagai sayuran seperti cabai, seledri, tomat, kobis, terong, sawi, kacang panjang, dan sayur-mayur lain tumbuh subur di dalam media tanam berupa polybag atau pot plastik yang disusun bertingkat.

Ketua kelompok tani sumber asri, Mahfud mengatakan jika ide awal pencetusan kampung sayur ini adalah untuk memfasilitasi para warga yang mempunyai hobi bertani dan bercocok tanam.

“Karena warga kampung lempuyangan hampir semua tidak memiliki halaman rumah maka kita memanfaatkan lahan kosong di sudut kampung untuk kegiatan bercocok tanam” katanya saat ditemui di kediamannya, Sabtu (21/12/2019).

Setiap proses penanaman berbagai sayuran sangat diperhatikan oleh para anggota demi mendapatkan kualitas sayuran yang terbaik.

Ia mengungkapkan banyak yang mengira orang-orang yang hidup di perkotaan tidak bisa menanam sayuran, padahal jika mereka memang berniat pasti selalu ada jalan.

Selain itu, lanjutnya menanam sayuran ini sangat membantu para Ibu Rumah Tangga untuk mengurangi beban biaya belanja terlebih lagi bisa menjadikan lingkungan bersih dan hijau.

"Gampang dan cepat masa tumbuhnya, jadi nggak usah belanja ke pasar, tinggal petik-masak, lebih sehat karena nggak pake pestisida kimia, pengeluaran bulanan juga pasti berkurang, asalkan siklus tanamnya disusun, jadi panennya bisa gantian," tutupnya.

Tak sampai disitu, kelompok ini  juga membuat pupuk sendiri untuk tanamannya, bahan dasar pembuatan pupuk kompos ini berbahan dasar tanaman sayur dan buah milik para anggota yang membusuk.

"Benda yang busuk pun bisa kami ubah menjadi barang yang bermanfaat, dulu kami pernah mendapat pelatihan pembuatan pupuk dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Yogya. Saat ini kita sudah bisa sendiri mengolahnya," katanya.

Ia berharap agar semakin banyak masyarakat yang sadar akan manfaat menanam sayur dan buah di pekarangannya.

Pada kesempatan tersebut Wakil Wallikota Yogyakarta, Heroe Poerwadi pun berkesempatan menjajal memanen sayuran hasil para kelompok tani tersebut yang ditanam secara organik tersebut.

Wawalipun mengapresiasi para warga Lempuyangan yang telah berpartisipasi aktif menyukseskan program pemerintah untuk menjadikan kampung dan lorong kampung di Kota Yogyakarta sebagai lahan tanam sayur-mayur.

Usai memanen, Ia mengihimbau tiap wilayah agar mampu memaksimalkan potensi yang ada agar bisa memenuhi kebutuhan sendiri. Ia mendorong para petani di Kota Yogya untuk lebih mengutamakan kualitas produk. Sebab disadari jika lahan pertanian di Kota Yogya tidak terlalu luas.

"Meski lahannya kecil, kita harus punya kualitas. Yang terpenting para petani tidak hanya sekadar menghasilkan saja, tapi juga harus bisa ‘survive’ dengan pendapatannya," ujarnya.

Dengan adanya pemanfaatan lahan ini, katanya, bisa menjadi cara dalam rangka mewujudkan kemandirian pangan, yang mana dapat dimulai dari bagian paling kecil yaitu dimulai dari masing-masing rumah tangga.

“Pangan merupakan suatu kebutuhan dasar dari setiap manusia yang paling hakiki, oleh karena itu kebutuhan pangan pada suatu daerah mutlak harus dipenuhi,” katanya.

Sebagai upaya dalam menghadapi tantangan tersebut, menurutnya sangat diperlukan kesadaran untuk setiap keluarga mewujudkan kemandirian pangan yang diwujud nyatakan melalui budaya menanam di lahan pekarangannya masing-masing.

“Maka dari itu kegiatan Panen Raya Sayur ini bukan hanya sekedar panen biasa tetapi juga menjadi bukti bahwa di tengah-tengah keterbatasan lahan di Kota Yogyakarta, budidaya tanaman buah dan sayur ternyata masih tetap dapat dilakukan,” ucapnya.

Wawali pun optimis, apabila dikembangkan dengan baik, maka segala macam hasil pertanian ini akan dapat menjadi peluang usaha yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan dapat membangun kemandirian pangan.

“Sehingga mampu menciptakan kestabilan dan ketahanan pangan di Kota Yogyakarta. Apalagi, hasil produk pertanian merupakan komoditas yang tidak akan lekang oleh waktu, sehingga sampai kapanpun manusia akan senantiasa membutuhkan pasokan pangan guna mencukupi kebutuhan hidupnya,” jelasnya. (Han).