Peresmian Ikaniasai dan Pelepasan Puluhan Kilogram ikan Nila oleh Wakil Walikota Yogyakarta
Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi, meresmikan program Ikanisasi di wilayah RW 18, Brontokusuman, Mergangsan, Kota Yogyakarta, Sabtu (28/12/2019). Pelepasan puluhan kilogram ikan nila ini diikuti oleh seluruh warga RW 18, Camat Kecamatan Mergangsan , dan Lurah Kelurahan Brontokusuman.
Kegiatan ikanisasi ini berawal dari keprihatinan pengurus RW dan masyarakat bantaran sungai Code yang melihat kebersihan saluran air disekitar wilayah mereka. Mulai dari aliran sungai yang masih bersih namun tidak di manfaatkan dengan baik.
Ketua RW 18 Brontokusuman, Tri Purwanto mengatakan, mereka memulai bagaimana cara agar sungai yang bersih ini dapat menjadi sumber peningkatan perekonomian warga setempat, jadilah kawasan tersebut menjadi kawasan Ikanisasi.
"Berawal dari keprihatinan akan kebersihan aliran sungai ini kami pengurus RW bersama warga akhirnya menjadikan ikanisasi di wilayah kami ini, supaya aliran sungai ini tidak lagi dijadikan tempat membuang sampah,” ujarnya.
Camat Kecamatan Mergangsan, Rini Rinawati mengatakan, ikanisasi akan berkembang jika warga selalu mendukung dan memperhatikan lingkungan yang bersih.
“Walaupu baru mulai di selokan kali code, ikanisasi merupakan bukti dari kesadaran warga RW 18, mungkin saat ini seperti ini, tahun depan akan lebih bagus lagi kita dukung untuk warga RW 18 dalam membangun wilayah untuk jauh lebih baik kedepannya,” ungkapnya.
Sementara itu, Wakil Walikota Yogyakarta, Heroe Poerwadi berharap, Camat dan Lurah dapat membantu kelancaran program Ikanisasi di wilayah RW 18. Ia sangat mendukung dan mengapresiasi hal tersebut, bahkan mencontohkan beberapa tempat serupa yang kini telah maju.
"Ada di Sleman, dan Mantrijeron, nanti dari sini bisa belajar kesana tentang bagaimana cara merawatnya dan lain sebagainya," katanya.
Wawali beserta warga setempat dengan semangat melepaskan puluhan kilogram ikan yang menandai peresmian Ikaniasai di wilayah RW 18 tersebut.
“ Semoga program yang dibuat menjadi program yang temonjo, temoto, kroso. Jadi, ketika orang ke jogja membelanjakan uangnya ke jogja, nah kita bagaimana caranya bisa masuk ke kampung ini agar menjadi perekonomian diwilayah RW 18 meningkat,” ujarnya. (Hes)