Luncurkan Program Ronda Kebersihan dan Aggrekisasi Di Kawasan Malioboro
Untuk menjaga keindahan dan kebersihan wilayah Malioboro, Komunitas Kawasan Malioboro menghelat kegiatan ronda kebersihan dan penanaman pohon anggrek di beberapa titik di kawasan yang jadi salah satu ikon Kota Yogya tersebut. Kegiatan ini digelar saat acara Selasa Wage, Selasa (14/01/2020).
Penanaman anggrek di pepohonan Kawasan Malioboro ini, diinisiasi oleh Komunitas PKL Malioboro. Aksi ini mendapat dukungan dari Jogja Orchid Lovers, relawan dari LDPM UCY dan Laznas Al Azhar,
Ketua Presidium Kawasan Malioboro, Sujarwo, mengatakan ronda kebersihan dan aksi tanam anggrek tersebut merupakan tindak lanjut dari program Total Care kebersihan Malioboro yang pernah diluncurkan serta Maskot Jaka Lisa (Jaga Kebersihan, Lihat Sampah Ambil) dan Siber.Kom (Sistem Kebersihan Komunitas).
“Ini bukti semua orang merasa bagian dari Malioboro. PKL punya gerakan Jaga Lisa, mereka ronda kebersihan. Mereka menanam anggrek. Mereka merasakan bahwa Malioboro adalah bagian dari kehidupan mereka,” ujarnya.
Saat ronda,lanjutnya, relawan membawa dan sesekali memukul kentongan sambil berjalan menelusuri Jalan Malioboro. Mereka mengingatkan pengunjung untuk menjaga kebersihan.
“Relawan sekaligus juga memberi contoh kepada pengunjung dengan mengutip sampah yang berserakan dan menaruhnya ke tempat sampah,” terangnya.
Ia menambahkan jika penanaman anggrek merupakan salah satu program yang bertujuan kedepan agar kota Yogya bisa dikenal dengan anggreknya.
“Bagaimana membuat Kota Yogya bisa dikenal dengan anggreknya. Di beberapa daerah mempunyai anggrek yang khas, maka di Yogya pun kami akan membuat dan mengembangkan anggrek yang khas Yogya. Sehingga yang datang ke sini juga tahu bahwa di Yogya ada anggrek yang memang asli Yogya, khas Kota Yogya” ungkapnya.
Sementara itu Wakil Walikota Yogyakarta, Heroe Poerwadi dalam kesempatan tersebut ikut menanam anggrek di pepohonan yang tumbuh di kawasan Malioboro. Tanpa segan dan takut, Ia langsung menaiki tangga yang telah disiapkan, dan cekatan mengikat anggrek di batang pohon depan Kantor DPRD DI Yogyakarta.
Menurutnya malioboro merupakan kawasan yang sudah dikenal luas, bahkan sampai manca negara. Maka, Ia mengajak seluruh komunitas di Malioboro, untuk menjaga dan menciptakan kawasan Malioboro memiliki standar internasional.
“Baik pelayanannya maupun keamanan dan kebersihannya, harus standar internasional. Siapapun yang datang ke Malioboro, baik untuk belanja ataupun kuliner, harus merasa nyaman, aman dan bersih,” jelas Wawali.
Wawali menegaskan, keindahan dan kebersihan kawasan Malioboro menjadi tanggung jawab bersama. Baik para PKL, relawan, komunitas, pengunjung hingga pihak terkait.
“Semua harus bersinergi dalam menciptakan Malioboro yang bersih, aman dan nyaman. Masyarakat harus bisa menjaga kecantikan pedestrian di kedua bahu jalan. Jika sudah sedap dipandang dan tidak ada bau sampah, otomatis membuat nyaman dan magnet wisata semakin terangkat,” katanya.
Ia berharap gerakan yang dicanangkan dapat berkembang secara menyeluruh, sehingga Malioboro dapat terus terjaga. “Saya harap masyarakat bisa juweh atau harus sering ngelingke dan menasihati,” tuturnya.
Malioboro, lanjutnya, telah dikenal secara luas sehingga perlu adanya upaya menjaga kawasan itu dengan mengedepankan standar internasional. “Misalnya dalam menjaga kebersihan, higienitas, ketertiban, keamanan, dan keteraturan,” tandasnya. (Han)