Tingkatkan Ekonomi Warga dengan Pembangunan nan Temoto dan Temonjo

Musyawarah Perencanaan Pembangunan atau Musrenbang merupakan upaya untuk menggali potensi masyarakat dalam menyelesaikan masalah di lingkungannya melalui perencanaan pembangunan yang dilakukan dalam suatu musyawarah. Melalui Musrenbang, masyarakat berembug untuk menyepakati prioritas langkah dan strategi dalam melaksanakan program pembangunan di lingkungannya. Pun demikian dengan Kelurahan Pringgokusuman yang menggelar Musrenbang pada Selasa (28/1) malam di hotel Royal Darmo dengan dihadiri Wakil Walikota, OPD terkait, Forkompica, Lurah dan tokoh masyarakat.

Lurah Pringgokusuman, Eni Purwati menuturkan bahwa masyarakat Kelurahan Pringgokusuman yang terdiri dari 7 kampung telah menetapkan skala prioritas program kerja dalam sebuah konsep pembangunan yakni ; sebagai tujuan wisata alternatif penyangga Malioboro melalui pengembangan budaya, UMKM dan industri kreatif. Selain itu karena ada wilayah yang berpotensi terjadi bencana maka dibangun konsep pembangunan berbasis kesiapsiagaan bencana.

“Harapan kami dengan melalui pengembangan wisata di bantaran winongo, penguatan seni budaya, UMKM  dan penguatan infrastruktur kampung agar menjadi kampung hijau, nyaman, bersih dan sehat maka wisatawan akan datang dan mendongkrak perekonomian warga menuju kampung sejahtera”, imbuh Eni.

Sementara Suryani, dari DPRD Kota Yogyakarta menuturkan bahwa selain proses Musrenbangkel juga ada proses reses legislatif yang akan diubah menjadi pokok-pokok pikiran DPRD. Dari musrenbang dan Pokok-pokok pikiran DPRD akan diolah menjadi RKA, untuk itu bagi masyarakat yang programnya belum tertampung dalam musrenbang bisa disamapaikan melalui reses DPRD.

Wakil Walikota Yogyakarta, Heroe Poerwadi dalam sambutannya menegaskan bahwa Musrenbang harus benar-benar mampu mengatasi persoalan warga dan mampu meningkatkan kesejahteraan warga melalui pernecanaa pembangunan yang terukur dan berkesinambungan.

“Ada baiknya kita fokus pembangunan dalam satu wilayah sehingga hasil yang diperoleh juga temonjo, temoto, dan bisa dirasakan manfaatnya) berdasarkan prioritas pengembangan sesuai Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah agar pembangunan bisa sinergis, terintegrasi satu sama lain saling melengkapi dan mendukung keberadan masing-masing prioritas pembangunan di Kelurahan-kelurahan dalam satu frame kota Yogyakarta,” tutur Heroe

Lebih lanjut, dalam kesempatan tersebut Heroe juga mengingatkan perlunya meningkatkan ketahanan keluarga dengan memberikan perhatian, empati, dan meningkatkan komunikasi antar komponen keluarga dan masyarakat

“Mari kita segarkan kembali budaya ngaruhke agar ikatan batin diantara masyarakat terajut kuat sekaligus mengontrol perilaku remaja agar tidak terlibat klithih. Perhatian, kasih sayang, suri tauladan dan empati merupakan kunci dalam membangun ketahan keluarga dan masyarakat,” tambah Heroe. (ant)