Waspadai Kanker, Masyarakat Diminta Lakukan Deteksi Dini
Kanker masih menjadi masalah kesehatan serius di tengah masyarakat, di tingkat DIY angkanya sudah mencapai 4,5 persen dan grafiknya terus meningkat dari tahun ke tahun. Masyarakat diminta lakukan deteksi dini secara rutin.
Rokok ditengarai menjadi salah satu penyebab utama meningkatknya pengidap kanker di samping pola hidup dan pola makan yang tidak baik.
“Angka kanker semakin meningkat, justru melebihi penyakit menular salah satunya karena asap rokok,” ucap Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta Eny Dwiniarsih usai menghadiri World Cancer Day di Grha Pandawa Balaikota hari ini, (1/2/2020).
Selain itu, sambungnya, rokok menjadi salah satu penyebab utama pertumbuhan kanker. Terutama bagi para ibu yang tidak bisa menghindari perokok aktif baik di rumah maupun di tempat umum.
“Biasanya bapak-bapak merokok di rumah, padahal disana ada lansia anak-anak dan ibu hamil, mereka takut melangarang merokok,” bebernya.
Menanggapi hal itu, Pemerintah Kota Yogyakarta akan segera menerapkan Perda Nomor 2 tahun 2017 Tentang Kawasan Tanpa Rokok yang harapannya bisa memberikan ruang khusus bagi para perokok sehingga efeknya tidak terlalu meluas.
Disisi lain, Pihaknya mengajak masyarakat untuk terus melakukan deteksi dini dengan rajin melakukan pemeriksaan, dengan begitu gejala awal akan segera diketahui sehingga masih bisa ditangani.
“Rata-rata mereka yang datang ke rumah sakit sudah berada pada stadium empat, kami mengajak masyarakat melakukan deteksi dini, kalau stadiumnya masih rendah peluang kesembuhan masih besar,” terangnya.
Pemerintah Kota Yogyakarta melalui Dinas Kesehatan juga terus memperbanyak Pos Pembinaan Terpadu Penyakit Tidak Menular (Posbindu PTM) di tengah masyarakat sehingga deteksi dini bisa dilakukan dengan baik.
“Jika ada benjolan di tubuh harapannya masyarakat segera melakukan pemeriksaan, termasuk Posbindu akan terus kami perbanyak,” imbuhnya.
Sementara itu, Dosen Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Gadjah Mada (UGM) dr Lina Choridah, Sp.Rad (K) menilai sosialisasi pencegahan deteksi dini dan penanganan kanker mulitidisiplin seharusnya dilakukan secara masif.
“Ini harus disosialisasikan untuk meningkatkan kewaspadaan bagi populasi dengan risiko yang lebih tinggi. Dengan demikian diharapkan akan dapat dimanfaatkan sebagai acuan upaya preventif maupun intervensi untuk menurunkan risiko kanker terutama payudara,” cetusnya. (Tam)