Pentingnya Data dan Informasi, Kampung KB Sidomulyo Tegalrejo Resmikan Rumah Dataku

Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Yogyakarta kembali meresmikan Rumah Dataku Kampung KB (Keluarga Berencana) yang berada di Kampung Sidomulyo Tegalrejo, Kamis (20/2/20). Sekaligus menjadi Rumah Dataku yang ke-16 yang berhasil dibentuk.

Rumah Dataku adalah bagian dari kegiatan yang ada di Kampung KB. Tentunya data dan informasi sangat dibutuhkan dalam hal pembangunan, data memiliki fungsi yang sangat strategis yakni sebagai dasar untuk membuat sebuah keputusan.

“Sebagai alat pengendali terhadap pelaksanaan suatu kegiatan dan sebagai dasar evaluasi suatu kegiatan. Oleh karena itu data sangat penting dalam pengelolaan suatu organisasi atau pemerintahan,” Ucap Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Yogyakarta, Emma Rahmi Aryani.

Data diibaratkan kompas yang memandu dalam pelaksanaan perencanaan pembangunan. Tanpa data yang berkualitas tidak dapat membuat perencanaan dan implementasi kegiatan dengan tepat sasaran.

Selain itu data juga berfungsi sebagai bahan evaluasi dan pengendalian pelaksanaan rencana pembangunan, hal tersebut sejalan dengan amanat Undang-undang nomor 23 tahun 2014.

Menurutnya keberadaan data dan informasi merupakan salah satu elemen penting dalam keberlangsungan sebuah pembangunan. Bagi setiap institusi baik perusahaan swasta maupun lembaga Pemerintahan keberadaan data mutlak diperlukan.

“Ketersediaan data yang memadai dan pengelolaan yang baik akan sangat mempengaruhi proses pembentukan program kerja dan kebijakan yang handal, terpercaya, dan mampu menjawab kebutuhan yang diperlukan,” jelasnya.

Setiap program yang didasarkan pada basis data yang berkualitas, benar dan akurat diharapkan dapat bermuara pada hasil akhir yang tepat guna dan tepat sasaran. Termasuk dalam program mensejahterakan keluarga Indonesia melalui program Keluarga Berencana.

Terkait hal itu Pihaknya sangat menyambut dengan baik adanya Rumah Dataku sebagai rumah atau tempat yang nantinya difungsikan sebagai pusat data dan inventarisasi permasalahan kependudukan yang mencakup sistem pengelolaan dan pemanfaatan data kependudukan ditingkat mikro.

“Mulai dari mengidentifikasi, mengumpulkan, memverifikasi, dan memanfaatkan data kependudukan yang bersumber dari, oleh, dan untuk masyarakat,” imbuhnya.

Emma melanjutkan, Pemerintah Kota Yogyakarta juga telah menyediakan layanan Jogja Smart Service yang salah satu pilihan menunya menyediakan data dan informasi. Aplikasi ini dapat diunduh melalui Play Store dan dapat diakses oleh seluruh masyarakat, dengan adanya aplikasi ini diharapkan dapat membantu dalam memperoleh data guna perencanaan pembangunan dan menentukan program kerja di wilayah masing-masing.

“Akhirnya selamat atas peresmian ini, marilah melalui Rumah Dataku ini kita didik masyarakat untuk melek data agar mengenal, memahami dan membaca data statistik secara benar, tepat dan jernih,” kata Emma.

Dengan data yang berkualitas, sambungnya, bisa mewujudkan perencanaan pembangunan yang lebih terarah, terencana dan terukur guna meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat Sidomulyo agar semakin sejahtera.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Bidang Pengendalian Penduduk Perwakilan BKKBN DIY Witriastuti Susani Anggraini mencoba memperkenalkan logo dan tagline baru. Logo baru BKKBN mempunyai empat makna tersirat yaakni, yang pertama lambang cinta yang merepresentasikan bahwa awal dari sebuah perencanaan adalah dari kasih sayang keluarga dan keharmonisan keluarga yang didukung dengan lingkungan yang selalu mensupport.

“Yang kedua yaitu angka 8 terbalik yang menggambarkan bahwa pencapaian harus direncanakan tanpa batas. Setiap jatuh harus bangun tanpa henti, begitupun BKKBN tanpa lelah akan terus menjadi partner keluarga dan masyarakat,” smabungnya.

Ketiga adalah bentuk kupu-kupu yang melambangkan perencanaan dan proses, sepertinya halnya yang kita dapat dilihat dari proses metamorfosis kupu-kupu dari seekor ulat hingga menjadi kupu-kupu yang indah. Yang terakhir yaitu merangkul, dengan demikian BKKBN akan selalu berusaha untuk merangkul memfasilitasi dan menjadi partner dalam setiap perencanaan yang dilakukan oleh keluarga dan masyarakat dari masa kanak-kanak sampai dewasa.

Disamping itu, BKKBN juga merubah taglinenya menjadi BANGGA KENCANA (Pembangunan Keluarga Kependudukan dan Keluarga Berencana). “Artinya apa, artinya kami masih menitikberatkan pada pembangunan keluarga, kualitas keluarga adalah yang utama dan pertama,” ucap Eni.

Dalam evaluasinya, Eni menyampaikan, data yang sudah ada ini perlu diolah dan dianalisa untuk menjadi informasi, sehingga harapannya informasi ini bisa menjadi tolak ukur dalam pengambilan keputusan. Pengelolaan Rumah Dataku ini bukan hanya sekedar program BKKBN saja, namun lintas sektoral, karena harapannya untuk kesejahteraan masyarakat. (Vingky Kurnia)