Angka Kemiskinan Kota Yogyakarta Ditargetkan Turun 2.466 Jiwa
Pemerintah Kota Yogyakarta manargetkan penurunan angka kemiskinan tahun ini menyasar 2.466 jiwa atau 617 Kepala Keluarga untuk mencapai target prosentase 6.15 persen.
“Pada Tahun 2019, Pemerintah Kota Yogyakarta telah mengupayakan berbagai usaha dalam rangka pengentasan kemisikinan,” ucap Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi saat menghadiri FGD TKPK Kota Yogyakarta di Bappeda hari ini, (25/2/2020).
Heroe menyebutkan, anggaran pembangunan sudah dialokasikan sekitar 107 milyar melalui program kegiatan di OPD khusus untuk intervensi penanggulangan kemiskinan. Kolaborasi lintas sektor melalui skema gandeng-gendong juga terus dikembangkan dan diperluas cakupannya.
“Program Gandeng Gendong akan terus digencarkan, Mitra Jamuan Penyedia Jamuan Makan Minum sudah berhasil menjaring 186 kelompok dengan jumlah anggota 1.865 sekaligus memberdayakan 533 anggota KMS,” ucapnya.
Selain itu, upaya penanganan kemiskinan juga dilakukan dengan memperluas jangakauan pemberdayaan masyarakat, diantaranya dengan program lorong sayur. Lele cendol, mitra jamuan Pemkot, Dodolan Kampung dan UPPKS.
Sementara itu untuk alokasi anggaran pronangkis OPD tahuan 2020 mencapai angka Rp.107,7 Miliar. Rp15.4 Miliar diantaranya merupakan hibah atau bantuan.
Heroe juga meminta jajarnya untuk menggunakan data tunggal dalam menangani kemiskinan di Kota Yogyakarta. Terkait data kemiskinan, estimasi BPS di satu sisi, dan DTKS-KSJPS di sisi lain memiliki metodologi yang berbeda.
“Hal ini menyebabkan perlu upaya yang lebih keras untuk mensinkronkan intervensi yang berbasis DTKS-KSJPS dengan tolok ukur ‘rapor’ penanggulangan kemiskinan BPS,”ucapnya.
Terkait hal itu, Heroe menandaskan pentingnya SIM Pemberdayaan untuk penanggulangan kemiskinan. Sejauh mana perangkat daerah memanfaatkan SIM tersebut sebagai basis intervensi program kegiatan masing-masing.
Dalam kesempatan yang sama Kepala Dinas Sosial Agus Sudrajat menambahkan, Target presentase penduduk KMS tahun 2022 yatu 10.04 persen atau 41.441 jiwa.
“Sementara jumlah pendduk KMS 2018 adalah 49.641 jiwa. sehingga diperlukan penurunan penduduk KMS sebanyak 8.200 jiwa dalam empat tahun untuk mencapai target 2022,” urainya.
Dari angka tersebut Pihaknya meneybut target penururnan prosentase penduduk miskin sebesar 0,60 persen per tahun dalam periode 2019-2022. (Tam)