71 Tahun Peringatan Serangan Umum 1 Maret

Peringatan Serangan Umum 1 Maret  1949 tahun ini memasuki  71 Tahun. Berbagai kegiatan diadakan untuk mengulang kembali hari griliya penentu kedaulatan bangsa Indonesia yang terjadi di Yogyakarta.

Bertempat di Monumen Serangan Umum 1 Maret 1949 Jalan Malioboro, Kota Yogyakarta, pada Minggu (1/3) diselenggarakan. Serangkaian acara mulai dari Upacara Peringatan Serangan Umum 1 Maret, Pameran sejarah Peringatan 1 Maret, serta dilanjutkan dengan Treatikat.

Kegiatan ini sebagai wadah sosialisasi bagi masyarakat  Yogyakarta dengan mendengungkan lebih keras terkait serangan umum 1 Maret 1949. Adapun Parade kebangsaan yang dimulai dari DPRD DIY hingga nol kilometer Malioboro yang diikuti kurang lebih 28 peserta dan dibiayai dengan Dana Keistimewan Yogyakarta 2020.

“ Apa yang kita lakukan tahun ini tidak sendirian, kami di bantu keluarga dari pejuang serangan umum 1 maret selain itu dari Angkatan Darat, Taruna, Angkatan Laut, Tentara Pelajar, Polisi, Pemuda Pathuk dan macam macam elemen lainnya,” ungkap Ketua Panitia dari Sekolah Tinggi Transportasi Darat (STTD), Stevanus Sujono.

Upacara berlangsung pukul 08.00 pagi dan dilanjutkan dengan kunjungan pameran. Walaupun suasana hujan, tak menghentikan semangat untuk mengunjungi dan belajar sejarah mengenai Serangan Umum 1 Maret 1949.

“ Pameran ini sangat baik sekali, kita mengenang perjuangan dari tokoh kita terdahulu untuk berjuang membela Indonesia hingga Merdeka. Kalau tidak ada seperti ini belum tentu bisa menjadi merdeka, kepengennya generasi-generasi muda mendatang nantinya juga akan mengetahui perjuangan seperti ini,” ungkap Asisten Sekertaris Daerah Bidang Perekonomian Daerah Istimewa Yogyakarta, Sigit Raharjo.

Selain itu, acara dilanjutkan pementasan Treatikat yang menampilkan bagaimana para pejuang Indonesia mempertahankan Kemerdekaan Indonesia. Diharapkan kegiatan ini akan terus berjalan bahkan nantinya menjadi hari besar Nasional.

“ Marilah kita mengisi yang baik tentang sejarah ini untuk Indonesia, walaupun sekarang masyarakat sudah maju tapi kita harus mengenang sejarah di masalalu untuk kebaikan dimasa mendatang,” Tambahnya. (Hes)