Dirasakan Langsung Masyarakat, Implementasi Smart City Yogyakarta Dinilai Berkembang Pesat
Implementasi Smart City di Kota Yogyakarta mendapat apresiasi dari Kementerian Kominfo karena dinilai berdampak langsung ke masyarakat sekaligus berkembang pesat sejak 2018.
Hal itu salah satunya karena hasil Smart City bisa dirasakan langsung oleh masyarakat di Yogyakarta melalui beragam pelayanan dalam satu aplikasi Jogja Smart Service (JSS).
Koordinator Kelompok Gandeng Gendong Paku Daya Culinary Asri Mikatsih, mengaku program smart City sangat membantu dengan inovasi Nglarisi yang sudah tersedia di JSS.
"Nglarisi memberikan kesempatan kepada para ibu rumah tangga untuk bisa produktif, Dari usaha kuliner ini kami bisa mendapatkan penghasilan dari yang dulunya pengangguran," ucapnya saat tinjauan lapangan evaluasi implementasi program smart city, Kamis (5/3/2020).
Saat pertama bergabung di Nglarisi, Esti mengaku kelompoknya mendapatkan omset Rp.5 juta, namun sekarang sudah berhasil tembus Rp.50 juta. Dari situ kini bisa menggandeng 17 ibu rumah tangga dengan memanfaatkan tiga dapur yang ada.
Hal yang sama dirasakan Ketua RW 6 Purbayan Edy Bariyanto yang terbantu dengan aplikasi Siwarga (Sistem Informasi Warga).
"Melalui inovasi ini pengurusan surat menjadi lebih cepat, yang biasanya membutuhkan tiga hari kini bisa selesai salam sepuluh menit," ucapnya.
Sementara itu Pendamping Smart City dari Kementerian Kominfo, Adi Mulyanto menjelaskan selama dua hari Pihaknya akan melakukan tinjauan di lapangan untuk bisa melihat secara langsung kesan warga terhadap kemanfaatan program smart city.
"Banyak daerah yang mencoba mengembangkan Smart City namun masyarakat belum bisa merasakan manfaatnya secara langsung," imbuhnya.
Keberhasilan Smart City di Kota Yogyakarta tidak bisa dilepaskan dari peran kepala daerah dan organisasi perangkat daerah yang memiliki komitmen kuat terbukti dengan sejumlah inovasi yang terus diluncurkan untuk memberikan akses pelayanan mudah kepada masyarakat.
"Kami berharap masukan dari warga ini bisa dijadikan bahan untuk tahap Penyempurnaan Smart City di Kota Yogyakarta," imbuhnya.
Selain itu, timnya dari Kementerian Kominfo juga melihat secara langsung keterlibatan masyarakat terhadap sosialisasi JSS.
"Sayang sekali ada program sudah bagus, tetapi masyarakat tidak tahu fungsinya. Banyak juga terjadi di daerah lain. Makannya kami ingin melihat sejauh mana keterlibatan masyarakat dalam memanfaatkan program ini. Masyarakat sudah tahu atau belum," ujarnya.
Adi menambahkan, Yogyakarta salah satu kota yang Ia dampingi dalam program gerakan menuju 100 Smart City, dan perkembangannya sangat pesat.
Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi mengatakan, Selian memberikan fasilitas pelayanan kepada masyarakat, program smart City juga diarahkan untuk mampu menyediakan data sebagai dasar pengambilan keputusan dan mempermudah kerja OPD.
"Pemkot membangun smart city nantinya bisa betul-betul membantu proses pengumpulan dan update data secara otomatis," tambahnya. (Tam)