Wawali : Lestarikan Budaya, PWKS Gelar HUT Ke-6
Paguyuban Pandhemen Wayang Ki Seno (PWKS) Sabtu (7/3) menggelar pengajian wayang dalam rangka HUT Ke-6 diselenggarakan di Ndalem Yudhanegaran Yogyakarta. Peringatan ini dihadiri oleh GBPH Yudhaningrat, Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi serta anggota PWKS.
Ketua Paguyuban PWKS, Hartono menyampaikan, dalam rangka ulang tahun yang Ke-6 semoga kedepannya semakin banyak masyarakat yang menyukai Wayang Ki Seno. “ Semoga dengan adanya Wayang Ki Seno ini merupakan wujud dari kita PWKS untuk terus berkarya dan harapannya terus bekerjasama lebih baik lagi kedepannya,” ujarnya.
Pembina PWKS, GBPH Yudhaningrat dalam kesempatan ini menyampaikan kegiatan ini menjadi harapan bersama dalam melestarikan kebudayaan di Jawa. “ Dengan adanya Wayang Ki Seno diharapkan menjadi Tatanan, Tuntunan untuk kita semua agar senang dan mencintai budaya salah satunya dengan adanya Pagelaran Wayang” ungkapnya.
Ia juga menjelaskan dalam pagelaran yang dibuat oleh PWKS ini bukan hanya sebagai tontonan wayang semata, namun apa yang diberikan menjadi wawasan dan pembelajaran bersama. “ Saya berharap dengan adanya wayang ini menjadi pembelajaran, tidak hanya memberikan pementasan saja namun menjaga identik dari original cerita wayang tersebut,” tambahnya.
Disamping itu Wakil Walikota Yogyakarta, Heroe Poerwadi mengatakan, semua elemen masyarakat dapat mencontoh PWKS dalam melestarikan kebudayaan yang ada di Kota Yogyakarta.
“ Semoga ini menjadi bagian bagaimana warga di kota yogya menjaga mememelihara tradisi terutama kebudyaan. PWKS sebagai salah satu perkumpulan yang selalu mengikuti perkembangan jaman ini merupakan salah satu bentuk pengembangan budaya terutama wayang kulit dengan penggemar dalang selalu memupuk pada guyup rukun untuk bersama sama terus kembali kepada tradisi terutama wayang kulit,” ujarnya.
Dalam hal ini Pemerintah Kota Yogyakarta saat ini sedang menggenjot program Gandhes Luwes. Program ini dikhususkan untuk melestarikan kebudayaan yang ada di Kota Yogyakarta. “ Diharapkan dengan adanya Program ini nantinya anak TK, SD, SMP sekalipun ketika lulus sudah bisa nembang, bisa menari dan menabuh gamelan, ini merupakan bagian dari melestarikan budaya kita sendiri,” ungkapnya. (Hes)