Walikota Yogyakarta Ajak Masyarakat Sukseskan Sensus Penduduk Online

Walikota Yogyakarta, Haryadi Suyuti mengajak seluruh warga Kota Yogya untuk aktif berpartisipasi mensukseskan Sensus Penduduk (SP) secara online yang dilaksanakan pada 15 Februari hingga 31 Maret 2020.

Menurutnya pengisian data diri untuk sensus penduduk dengan cara online lebih praktis dengan menggunakan telepon genggam dibandingkan harus dengan menggunakan komputer atau laptop.

"Lebih mudah menggunakan ponsel karena bisa dilakukan dimana saja tetapi yang terpenting adalah hafal atau tahu nomor KK, nomor KTP, dan juga nomor dalam akta nikah" Ucapnya

Walikota menyebutkan, sensus penduduk sendiri dapat diakses lewat portal resmi (sensus.bps.go.id) dengan menggunakan smartphone, tablet, komputer, maupun laptop.

"Ayo segera melakukan sensus online. Luangkan sedikit waktunya, jangan ragu, Sensus Penduduk ini berguna untuk melihat kondisi penduduk di Kota Yogya," kata Walikota usai melakukan sensus online di kediamannya, Rabu (11/3/2020).

Ia menghimbau masyarakat untuk memanfaatkan waktu melakukan sensus online sebelum 31 Maret 2020.

"Setelah sensus online, tahap berikutnya akan dilakukan sensus penduduk secara wawancara pada 1 hingga 31 Juli 2020," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Yogyakarta, Harjana menuturkan target untuk Kota Yogyakarta sensus penduduk online ini dapat diikuti paling tidak 25 persen dari keseluruhan kepala keluarga di Kota Yogyakarta.

Ia menjelaskan adapun alasan diadakannya sensus penduduk online yakni untuk mengatasi responden yang tidak tersentuh oleh petugas sensus.

Selain itu langkah ini sebagai literasi masyarakat terhadap teknologi informasi yang semakin baik, sekaligus proses edukasi masyarakat mengenai pentingnya teknologi.

“Alasan lain diadakannya sistem online adalah di tahun 2020 hampir semua wialayah di Indonesia khusunya di Kota Yogya sudah tersedia infrastruktur jaringan internet” ungkapnya.

Disinggung terkait dengan keamanan data pribadi saat mengisi sensus online, Ia menegaskan masyarakat tidak perlu khawatir karena BPS telah menerapkan kemanan berlapis seperti menggunakan password dan capcha atau nomer dan huruf acak saat mengakses halaman sensus penduduk online.

"Keunggulan lainnya kalau mengisi data diri dengan sistem online itu privasi lebih terjaga dibanding harus didatangi petugas. Karena pertanyaan yang muncul kalau sensus online diisi oleh yang bersangkutan, sedangkan jika didatangi petugas maka data diri ditanyakan oleh petugas dan diisi oleh petugas," pungkasnya. (Han)