Haryadi Suyuti Terpilih Sebagai Ketua IPHI Kota Yogyakarta
Walikota Yogyakarta Haryadi Suyuti resmi menjadi ketua umum Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) Kota Yogyakarta dalam Musyawarah Daerah yang digelar di Balaikota, Sabtu (14/3/2020).
Dipilih secara aklamasi Haryadi resmi menggantikan Muhadi Munawir yang karena usia tidak mampu lagi melanjutkan ke periode selanjutnya. Haryadi menjadi Ketua IPHI Kota Yogyakarta untuk periode 2020 - 2025
Ketua Panitia Musda IPHI Kota Yogyakarta 2020 Agus subargo menyampaikan, kepengurusan periode ini akan berakhir tanggal 15 april 2020 sehingga Yogyakarta menggelar Musda lebih awal.
Agus mengaku sebelumnya telah memperoleh persetujuan dari Haryadi Suyuti sebelum Musda digelar.
"Ada Kabar gembira, kami sebelumnya sudah sowan ke Walikota mengajak Beliau untuk menjadi ketua umum dan beliau sanggup," ucapnya.
Musda tahun ini diharapkan bisa membentuk pengurus dan program baru yang lebih baik dari periode sebelumnya.
Sementara itu Muhadi munawir menyambut hangat terpilihnya Haryadi sebagai suksesornya, karena dinilai lebih muda sehingga mampu bekerja secara optimal.
"Sebaiknya diteruskan pada yang muda, dan Pemilihan ketua tidak perlu bertele tele," ucapnya.
Munawir meminta program yang sudah berjalan selama lima tahun berjalan dilanjutkan, salah satu diantaranya yakni melakukan koordinasi dengan 14 kecamatan di Kota Yogyakarta.
"Selain itu program tidak perlu muluk muluk saya percaya Haryadi mumpuni memimpin IPHI. Dengan dibantu wakil dan para tokohnya," tandasnya.
Dalam kesempatan yang sama Haryadi Suyuti Mengajak agar IPHI bisa mewujudkan Kota Yogyakarta yang agamis dan berbudaya.
Pihaknya juga berencana untuk mendata semua anggota IPHI di Kota Yogyakarta. Dari data base itu akan dikeluarkan kartu IPHI Kota Yogyakarta dan itu semua akan terbagi di masing masing kecamatan.
"Para anggota ini akan kita titipkan ke camat dan lurah untuk dilibatkan dalam kegiatan masyarakat, program awal memberdayakan masyarakat yang sudah haji," imbuhnya.
Sisi lain, Haryadi juga menyinggung praktek lembaga keuangan yang membuka program dengan mengatas namakan arisan haji dan umroh.
"Namun yang dikhawatirkan sudah bayar tapi belum berangkat, sekarang lembaga keuangan ini mengadakan arisan umroh dan haji intinya berangkat dulu baru melunasi," ungkapnya.
IPHI, sambungnya, harus mengantisipasi hal hal semacam ini karena sebagian jema'ah haji yang sudah tua merasa berat sehingga kita tidak bisa melarang.
Dari hal itu Haryadi berharap IPHI memiliki media center yang kuat dan membership yang bagus bagi jema'ah sebagai langkah untuk memberikan informasi akurat terkait haji. (Tam)