Lantik 2 Dewan Pengawas Walikota Himbau Untuk Siap Hadapi Covid 19

Lantik dua dewan Pengawas Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dan Dewan Pengawas Daerah Perusahaan Daerah Jogjatama Vishesa, Walikota Yogyakarta, Haryadi suyuti berpesan agar kedua dewan pengawas dapat menghadapi tantangan terutama pandemi covid 19.

Walikota Yogyakarta melantik Edi Heri Suasana sebagai dewan pengawas perusahaan daerah Jogjatama Vishesa, dan Sisruadi sebagai dewan pengawas RSUD Yogyakarta, pada hari Selasa (17/3/2020) di Grha Pandawa, komplek Balaikota Yogyakarta.

"Saya berpesan kepada dewan pengawas perusahaan daerah Jogjatama Vishesa agar segera menyelesaikan rapat-rapat internal pada dan hasilnya akan disampaikan pada rapat umum pemegang saham," katanya.

Walikota, juga berpesan kepada dewan pengawas RSUD untuk bersiap menghadapi pandemi covid 19, menurutnya pandemi bukanlah seberapa besar dampak yang ditimbulkan tetapi lebih ke cakupan covid yang sudah semakin meluas higga 124 negara.

"Walaupun Yogyakarta belum sampai pada tahap Kejadian Luar Biasa (KLB) bahkan lockdown, tetapi dampaknya sudaj sangat terasa bagi Yogyakarta. Untuk RSUD yang ditunjuk langsung oleh pemerintah pusat untuk penanganan pasien covid 19, ini merupakan tantangan sendiri harapan kesiapan rsud dalam menghadapi situasi covid 19," ucap Walikota.

Selain itu Walikota Yogyakarta menyampaikan kepada masyarakat Yogya untuk melakukan social distance atau menjaga jarak antara satu warga dengan lainnya ketika berkumpul disuatu tempat.

"Kalau dulu kursinya berdekatan sekarang beri jarak paling tidak 1 meter, social distance ini bisa mengurangi penyebaran covid 19. Saya mengimbau kepada masyarakat untuk mengurangi kegiatan berkumpul, maksimal 30 orang ketika ada perkumpulan," terangnya.

Lanjut Walikota, terkait dengan adanya surat edaran dari pemkot Yogyakarta terkait dengan pembatasan aktivitas yang melibatkan banyak orang telah diterbitkan

"Mengenai merumahkan kegiatan belajar mengajar, dengan teknologi online merupakan kesempatan bagi kita untuk melakukan supervisi jadi sekokah-sekolah yang internetnya masih lambat bisa melaporkan kepada kami," katanya.

Ia menambahkan saat ini adalah kesempatan yang tepat bagi siswa yang sebelumnya belum terbiasa dengan belajar menggunakan sistem online mempraktikkan langsung belajar dengan online.

"Dunia digital tidak bisa dipungkiri perkembangannya jadi belajar tidak hanya cara klasik akademik saja tetapi juga penambahan belajar kemampuan berinteraksi dengan teknologi digital. Rasa-rasanya akan ada kebijakan tentang itu," pungkasnya. (Han/Wsp)