Minimalisir Penyebaran  Covid-19, Masjid Pangeran Diponegoro Balaikota Tiadakan Ibadah Sholat Jum'at

Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Pangeran Diponegoro Balaikota memutuskan untuk tidak menyelenggarakan Sholat Jum'at selama dua pekan yaitu, 20 Maret dan 27 Maret 2020, untuk mencegah penyebaran Corona.

Keputusan itu diambil sesuai Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) No 14 Tahun 2020 tentang Penyelenggaraan Ibadah dalam Situasi Terjadi Wabah Covid-19.

Dengan begitu Masjid Pangeran Diponegoro menganjurkan jama'ah untuk mengganti sholat jum'at dengan melaksanakan sholat dzuhur di rumah masing-masing.

“Ini bentuk ikhtiar kita bersama untuk memberikan perlindungan kesehatan bagi jamaah dan upaya menghambat penyebaran Covid-19,” ucap Ketua Harian Masjid Pangeran Diponegoro Syamsul Azhari, Jum’at (20/2/2020).

Sementara untuk sholat wajib lima waktu tetap diselenggarakan, meski begitu Pihaknya menganjurkan agar melaksanakan Shalat lima waktu di rumah masing-masing sebagai upaya bersama meminimalisir penyebaran Corona.

“Kami mengajak umat Islam khususnya di Kota Yogyakarta agar mengikuti Fatwa MUI tentang Penyelenggaraan Ibadah dalam Situasi Terjadi Wabah Covid-19,” imbuhnya.

Langkah tersebut diambil salah satunya dengan mempertimbangkan ribuan jamaah Sholat Jum’at Masjid Pangeran Diponegoro, dengan begitu harapannya bisa mengurangi frekuensi kerumunan.

“Mari kita bersama-sama membantu Pemerintah dalam menghadapi Corona ini, dengan terus waspada dan melaksanakan semua intruksinya,” ucapnya.

Selama Sepekan terakhir ini, ungkap Syamsul , Jama’ah sholat lima waktu di Masjid Pangeran Diponegoro berkurang sangat drastis.

“Namun pada pekan lalu di mimbar khutbah Jum’at kami sudah menyampaikan terkait langkah antisipatif yang bisa dilakukan,” sambungnya.

Diantaranya yakni dengan membawa sajadah dari rumah, tidak jabat tangan, dan mencuci tangan sebelum masuk Masjid. “Semua karpet juga sudah kami gulung, dan disemprot cairan disinfektan di bagian dalam masjid dan luar,” paparnya.

Pihaknya menyampaikan terhitung sejak hari ini sudah ada 20 Masjid di Yogyakarta yang meniadakan ibadah Sholat Jum’at sebagai upaya untuk meminimalisir penyebaran Covid-19. (Genta Utomo/Tam)